Langsung ke konten utama

Unggulan

Uang Palsu Made in UIN Beredar Luas di Makassar, Polisi Periksa Tuntas

Uang Palsu Made in UIN Beredar Luas di Makassar, Polisi Periksa Tuntas Berita Dunia Penuh Update – Masyarakat Makassar dikejutkan dengan beredarnya uang palsu yang dicetak dengan label "Made in UIN" (Universitas Islam Negeri). Uang palsu ini diduga telah beredar luas di beberapa pasar tradisional dan pusat perbelanjaan di kota tersebut. Pihak kepolisian setempat langsung melakukan penyelidikan untuk mengungkap siapa pelaku di balik peredaran uang palsu ini. Penemuan Uang Palsu di Pasar Tradisional Warga Makassar pertama kali menyadari adanya peredaran uang palsu ini setelah sejumlah pedagang di pasar tradisional melaporkan bahwa mereka menerima uang yang tidak bisa diproses oleh mesin ATM. Setelah diperiksa lebih lanjut, uang tersebut ternyata merupakan uang palsu dengan ciri-ciri yang menyerupai uang asli, namun mudah terdeteksi dengan teknik tertentu. Ciri khas dari uang palsu ini adalah adanya logo "Made in UIN" yang tercetak di bagian belakang uang. Logo terseb...

Viral Pemilik Toko Roti Aniaya Karyawan, Lempar Kursi hingga Kepala Korban Bocor

Viral Pemilik Toko Roti Aniaya Karyawan, Lempar Kursi hingga Kepala Korban Bocor



Sebuah insiden kekerasan di sebuah toko roti di pusat kota menghebohkan publik setelah video yang menunjukkan pemilik toko melakukan kekerasan terhadap salah satu karyawannya viral di media sosial. Dalam video yang beredar, terlihat seorang pria yang diduga pemilik toko roti melemparkan kursi ke arah karyawan yang tengah berdiri di belakang meja, mengakibatkan kepala korban terluka dan bocor. Insiden ini segera menarik perhatian publik, yang mengecam tindakan kekerasan di tempat kerja tersebut.

Kronologi Insiden Kekerasan

Peristiwa ini terjadi pada sore hari, sekitar pukul 16.00 WIB, di sebuah toko roti yang terletak di kawasan komersial Jakarta Selatan. Menurut saksi mata yang berada di lokasi, insiden bermula saat pemilik toko terlibat cekcok dengan karyawan yang diduga berkaitan dengan masalah pekerjaan. Ketegangan yang sudah memuncak berujung pada tindakan kekerasan fisik.

Dalam video yang direkam oleh seorang pelanggan yang kebetulan berada di dalam toko, pemilik toko tampak berteriak keras kepada karyawan tersebut. Tak lama setelah itu, pemilik toko yang emosi melemparkan kursi ke arah karyawan yang tengah berdiri di dekat meja kasir. Kursi tersebut mengenai kepala korban dengan keras, hingga kepala korban berdarah dan mengeluarkan luka yang cukup parah. Korban terlihat terjatuh dan kesakitan setelah terkena lemparan tersebut.

Reaksi Publik dan Tanggapan Media Sosial

Video yang diunggah di platform media sosial seperti Instagram dan X (sebelumnya Twitter) langsung menjadi viral, mendapatkan ribuan komentar dan kecaman dari netizen. Banyak pengguna media sosial yang mengecam keras tindakan pemilik toko tersebut, menyebutnya sebagai perilaku tidak manusiawi yang tidak seharusnya terjadi di tempat kerja. Beberapa netizen bahkan menyerukan agar pihak berwenang segera mengambil tindakan hukum terhadap pelaku.

"Ini bukan hanya soal kekerasan fisik, tetapi juga soal bagaimana sebuah tempat kerja harusnya menjadi lingkungan yang aman dan menghormati hak-hak pekerja. Tindakan ini tidak bisa dibiarkan," tulis salah satu komentar yang mendukung korban.

Pihak Kepolisian Menyatakan Sudah Mengambil Tindakan

Menyikapi viralnya kasus ini, pihak kepolisian setempat segera merespons laporan terkait insiden kekerasan tersebut. Kapolsek Jakarta Selatan, Kompol Rudi Hartono, dalam konferensi pers yang digelar, mengungkapkan bahwa pihaknya telah menerima laporan dari korban dan saksi-saksi yang berada di lokasi kejadian.

"Setelah mendapatkan laporan dari korban dan beberapa saksi, kami langsung turun ke lokasi dan melakukan penyelidikan lebih lanjut. Saat ini, pemilik toko yang diduga pelaku sudah dimintai keterangan dan akan segera diproses sesuai hukum yang berlaku," ujar Kompol Rudi.

Korban yang mengalami luka pada kepala segera dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis. Menurut informasi terbaru, korban dilaporkan dalam kondisi stabil meskipun luka pada kepala cukup serius dan memerlukan jahitan.

Kekerasan di Tempat Kerja: Imbauan untuk Perlindungan Pekerja

Kasus ini kembali mengangkat isu penting mengenai kekerasan di tempat kerja yang kerap kali diabaikan. Dalam beberapa tahun terakhir, kasus kekerasan terhadap pekerja—baik dalam bentuk kekerasan fisik maupun psikologis—masih terjadi di berbagai sektor. Organisasi Buruh Nasional (OBN) dan sejumlah lembaga perlindungan pekerja mengimbau agar pemerintah dan pihak terkait meningkatkan pengawasan terhadap tempat kerja, serta memperkuat perlindungan terhadap hak-hak pekerja.

"Tempat kerja seharusnya menjadi ruang yang aman bagi setiap karyawan. Kami mendesak pihak berwenang untuk menindak tegas kasus kekerasan di tempat kerja, agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan," ujar Direktur Eksekutif OBN, Siti Mariani.

Selain itu, para ahli juga menekankan pentingnya perusahaan dan pemilik bisnis untuk menyediakan pelatihan mengenai manajemen emosi dan konflik di tempat kerja, guna mencegah terjadinya ketegangan yang bisa berujung pada kekerasan.

Langkah Hukum dan Upaya Pemulihan Korban

Sementara itu, korban yang menjadi sasaran kekerasan tersebut, melalui kuasa hukumnya, mengungkapkan niatnya untuk menuntut pemilik toko secara hukum. "Kami akan menuntut pelaku untuk mendapatkan hukuman yang setimpal dengan perbuatannya. Tidak ada tempat bagi kekerasan di tempat kerja, apalagi yang menyebabkan luka serius pada karyawan," ujar pengacara korban.

Kepolisian sendiri menyatakan bahwa selain pemilik toko, pihaknya juga akan melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi dan pihak-pihak yang dapat memberikan informasi lebih lanjut terkait kasus ini.

Kesimpulan

Peristiwa kekerasan yang terjadi di toko roti Jakarta Selatan ini menjadi peringatan penting akan pentingnya menciptakan tempat kerja yang aman dan penuh rasa hormat bagi seluruh pekerja. Insiden seperti ini tidak hanya merugikan korban, tetapi juga bisa mencoreng reputasi sebuah bisnis. Semoga kejadian ini bisa menjadi pelajaran bagi pemilik usaha dan seluruh masyarakat bahwa kekerasan dalam bentuk apapun tidak dibenarkan, dan harus ada upaya serius untuk melindungi hak-hak pekerja di setiap sektor.

Saat ini, kasus ini masih dalam proses hukum, dan publik menantikan perkembangan lebih lanjut terkait bagaimana pihak berwenang menangani insiden yang mengejutkan ini.

Postingan Populer